Identifikasi dan Pemeriksaan Benda Tuang (pengecoran logam)



Setelah benda coran dipisahkan dari pasir cetak, langkah berikutnya adalah memeriksa hasil coran. Pemeriksaan coran mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut :
1.    Memelihara kualitas, kualitas dan baiknya produk coran harus dijamin dengan jalan memisahkan produk yang gagal.
2.    Penekanan biaya dengan mengetahui lebih dulu produk yang cacat.
3. Penyempurnaan teknik, menurut data yang didapat dari pemeriksaan dan percobaan,menyisihkan produk yang cacat dapat dilakukan lebih awal dan selanjutnya tingkat kualitas dapat dipelihara dengan memeriksa data tersebut secara kolektif sehingga kualitas dan teknik pembuatan dapat disempurnakan.

          Pemeriksaan coran hasil coran biasanya digolongkan dan dilaksanakan sebagai berikut :
1.    Pemeriksaan rupa (Visual), dalam pemeriksaan ini yang diteliti adalah: ketidak teraturan, inklusi, retakan dan sebagainya yang terdapat pada permukaan, demikian juga pada setiap produk diteliti produk yang tidak memenuhi ukuran.
2.    Pemeriksaan cacat dalam (pemeriksaan tak merusak) seperti : rongga udara, rongga penyusutan, inklusi, retakan, dsb yang ada pada produk coran tanpa mematahkannya.
3.    Pemeriksaan bahan, pemeriksaan ini meneliti ketidakteraturan bahan. Demikian juga dengan komponen, struktur mikro dan sifat mekanis di periksa sesuai cara pengujian yang telah ditetapkan.
4.    Pemeriksaan dengan merusak, dilakukan dengan cara mematahkan atau memotong produk coran untuk memastikan kualitas produk, hal ini terutama penting sebagai cara pemeriksaan pemeriksaan tak langsung yang dilakukan bersama pemeriksaan 1) sampai 3).


Gambar 5. Pemeriksaan benda tuang dengan pemotonganuntuk memastikan kualitas produk

          Pada tahapan ini yaitu tahap pemeriksaan terhadap benda coran sebelum dilakukan proses permesinan, hanya dilakukan pemeriksaan rupa/ visual yang dimaksudkan untuk meneliti cacat yang terjadi pada permukaan produk dan pemeriksaan ukuran. Pemeriksaan ini dilakukan dengan penglihatan, tetapi bila perlu diperiksa dengan pukulan palu untuk lebih meyakinkan. Dibawah ini dijelaskan tiap bagian produk dimana cacat-cacat mudah terjadi, dengan demikian jelas bahwa bagian tersebut harus diperiksa dengan teliti.
1.    Setelah penuangan, gas dan pecahan cetakan mudah bergerak kearah kup, karena itu rongga udara dan inklusi biasa terjadi disana. Tekanan statis dari logam cair dari permukaan kup lebih kecil dibandingkan dengan tekanan pada permukaan drag, sehingga deformasi dan rongga penyusutan mudah terjadi disana.
2.    Dibagian drag, pengaruh penambahan lebih besar dari pada di bagian kup,oleh karena itu penetrasi logam dan permukaan kasar mudah sekali terjadi disana.
3.    Ditempat dimana terjadi perubahan tebal irisan yang menyolok umpamanya dibagian fillet, dibagian saluran masuk, terjadi pemusatan konsentrasi logam cair, oleh karena itu rongga penyusutan terjadi dibagian tersebut. Penetrasi logam mudah terjadi dibagian tersebut. Penetrasi logam mudah terjadi pada bagian fillet, dan tersapunya atau terpotongnya cetakan mudah terjadi disebabkan banyaknya aliran logam cair yang mengalir dibagian saluran masuk.
4.    Pada bagian irisan tipis yang mempergunakan penyangga penggabungan logam penyangga mungkin tidak cukup baik sehingga di sekitar penyangga terdapat rongga-rongga.
5.    Dalam hal penggunaan inti yang rumit, inti tidak dapat disingkirkan seluruhnya dari dalam coran.
Identifikasi dan Pemeriksaan Benda Tuang (pengecoran logam) Identifikasi dan Pemeriksaan Benda Tuang (pengecoran logam) Reviewed by dpy on June 18, 2016 Rating: 5

No comments:

dpy
www.dpy.my.id. Powered by Blogger.