PROSES PEMBENTUKAN BAHAN TEKNIK



Pembentukan logam dapat dilakukan dengan cara pengerjaan panas dan dingin. Pengerjaan dingin dilakukan jika logam tersebut tipis dan mempunyai sifat mudah diulur, ulet, dan mudah dibentuk, seperti logam aluminium, tembaga, dan baja lunak (mild steel). Baja lunak yang sering dibentuk dengan cara dingin umumnya berbentuk plat lembaran yang biasa disebut plat eyzer. Sedangkan logam aluminium dan tembaga jika dibentuk dengan cara dingin dapat berupa batangan atau  bentuk plat lembaran. Pembentukan  logam aluminium atau tembaga lebih mudah dari pada mild steel.  Dalam modul ini yang dibahas adalah pembentukan material dari plat mild steel (eyzer).
Ada beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teknik pembentukan antara lain:
(a)     Sifat-Sifat Mekanik Bahan
(1)         Mampu tempa
Logam mampu tempa  (malleable) adalah, logam yang dapat dibentuk dengan sejumlah tekanan sebelum menunjukan tanda-tanda retak. Contohnya logam yang dirol, ditempa, ditekan dan sebagainya. Sifat mampu tempa umumnya meningkat dengan meningkatnya suhu.
(2)         Mampu Tarik
Bahan mampu tarik dapat dibentuk oleh suatu tarikan sebelum putus. Semua logam ductile adalah malleable akan tetapi tidak semua logam malleable adalah ductile. Sifat mampu tarik semua logam menurun dengan naiknya suhu.
(3)         Keuletan
Keuletan suatu logam menunjukan kemampuan-nya untuk dibengkokkan tanpa mengalami pecah. Contoh: tembaga adalah bahan yang sangat ulet, karena kawat tembaga dapat dibengkokkan beberapa kali belum retak.
(4)         Kekerasan
Kekerasan adalah ketahanan suatu bahan dari penetrasi benda padat lainnya.
PROSES PEMBENTUKAN BAHAN TEKNIK PROSES PEMBENTUKAN BAHAN TEKNIK Reviewed by dpy on April 02, 2015 Rating: 5

No comments:

dpy
www.dpy.my.id. Powered by Blogger.