Aku Munafik
sedikit bercerita tentang kemunafikan, bagaimana rasa ini ku alami,
sesaat dengan seseorang yang mengaku memaafkan tetapi masih membenci,
sesaat dengan seseorang yang mengaku bersahabat tetapi menjadi musuh di
belakang, mereka tak pernah mengenal hati, tak mengenal rasa, apa yang
membuat mereka bahagia dengan kemunafikannya?????
Belajar tentang hal itu, akupun menulis __"Aku Munafik"__
________________________________________________________________________________
Agak sedikit munafik sebenarnya. Di depan mereka, aku berupaya
menjaga citra. Terang-terangan aku perlihatkan kepada mereka
ketidak-sukaanku terhadap perbuatan mereka. Mereka yang melacur dan
bercinta begitu saja.
Agak sedikit munafik sebenarnya. Di hadapan mereka, aku berupaya
menjaga citra. Aku bersikap seolah-olah aku malaikat. Tak kubiarkan
siapa pun memandangku curiga. Aku bak nabi yang tak pernah mencicip
dosa.
Agak sedikit munafik sebenarnya. Di samping mereka, aku berupaya
menjaga citra. Ayat-ayat dari kitab suci jadi senjata. Berbeda adalah
dosa.
Namun aku tak menyangkal dan sedikit senang karena sesuatu itu
tak pernah berubah bila pada kenyataanya aku tidak bisa menilai diri
untuk seperti munafik, berusaha diri untuk menjaga dan membiaskan diri
dengan topeng permukaan. Aku berharap hal seperti inilah yang akan
membawaku pada suatu upaya yang benar-benar tidak biner.
Apa yang kamu percaya, apa yang kamu yakini belum tentu sesuai dengan
apa yang aku pikirkan. Baik belum tentu baik. Buruk belum tentu buruk.
Hitam tidak selalu terejakan hitam. Putih pun juga begitu. Lalu apa lagi
yang permanen di sini? Apakah apa yang terucap benar akan selalu benar?
Lalu apakah yang salah akan selalu menjadi salah?
Negeri yang indah bukanlah negeri yang putih atau punya satu warna.
Selaiknya sebuah pakaian, pakaian yang indah pun bukan juga pakaian yang
hanya punya satu corak. Berbeda adalah anugerah. Tidak melulu menjadi
dosa.
Agak sedikit munafik sebenarnya. Di depanmu aku berkhotbah tentang cinta. Tapi setelahnya aku berbuat dosa.
Agak sedikit munafik sebenarnya. Di depanmu aku berbicara tentang percaya. Tapi setelahnya aku berkhianat dari rasa.
Sedikit munafik? Tidak. Sebenarnya aku memang munafik. Aku munafik.
Aku Munafik
Reviewed by dpy
on
June 08, 2013
Rating:
suka banget ma kata-katanya.. mak jlebb... sukses selalu buat yang punya blog..
ReplyDeleteTerima Kasih atas kunjungan nya.
DeleteTrimakasih.....
ReplyDelete