SOP merakit cetakan (pengecoran logam)

Setelah pola ditarik dari cetakan, biasanya grafit atau bubuk mika yang dicampur air, dicatkan atau disemprotkan pada permukaan cetakan sebagai pelapis cetakan. Maksud dan tujuan dari pelapisan ini adalah: (a) Mencegah fusi dan penetrasi logam; (b) Mendapatkan permukaan benda tuangan yang halus; (c) Membuang pasir inti dan pasir cetak dengan mudah pada waktu pembongkaran; dan (d) Meniadakan cacat-cacat yang disebabkan pasir, seperti sirip.
Bahan pelapis harus memenuhi syarat-syarat: (a) Tahan panas terhadap suhu penuangan; (b) Pelapis setelah kering harus cukup kuat dan tidak rusak karena logam cair; (c) Tebal pelapis cukup agar dapat mencegah penetrasi logam; (d) Gas yang ditimbulkan harus sedikit.
Pada perakitan cetakan, inti dipasang dengan menempatkan telapak inti pada cetakan secara teliti, bila perlu dilakukan pengeleman sehingga inti terpasang dengan kuat pada cetakan. Sebelum inti di pasang, biasanya diberi pelapis cetakan agar memudahkan sehingga benda tuangan mudah dilepas/dibongkar dari cetakan.
Untuk cetakan pasir dengan pengikat khusus harus dipilih pelapis cetakan yang sesuai dengan: nomor kehalusan butir pasir, jenis pengikat, bahan, tebal dan bentuk benda tuangan, dan sebagainya. Pelapis cetakan yang lazim digunakan adalah:
1)   Pelapis cetakan air.
Grafit kerak 35 bagian, grafit tanah 35 bagian, lempung tahan api 15 bagian, pengikat (tetes atau lainnya) 3 bagian, bata tahan api kelas tinggi (misal: bunga zircon) 12 bagian dan air 100 sampai 200 bagian diaduk untuk dipakai sebagai pelapis. Kemudian dipulaskan pada permukaan cetakan dan dikeringkan.
2)   Pelapis cetakan kering cepat.
Metanol mutu tinggi 100 bagian, resin fenol 2 bagian, terpenten 1,4 bagian diaduk. Campuran terserbut 60 sampai 70 bagian, grafit kerak 20 bagian, grafit tanah 10 bagian, jelaga kokas 20 bagian, lempung tahan api 10 bagian dan bunga zirkon 40 bagian diaduk dipakai sebagai pelapis, dipulaskan pada permukaan cetakan dan dibakar sehingga pelarutnya terbakar. Pelapis-pelapis cetakan itu dipakai untuk cetakan atau inti dari pasir minyak, cetakan CO2, atau cetakan kulit. Cara penggunaannya ialah dengan memulaskan, menyemprotkan atau mencelupkan. Pemilihan cara ini tergantung pada bentuk cetakan serta efisiensikerja.
SOP merakit cetakan (pengecoran logam) SOP merakit cetakan (pengecoran logam) Reviewed by dpy on April 25, 2016 Rating: 5

No comments:

dpy
www.dpy.my.id. Powered by Blogger.